Skip to main content

Bola mata terasa seperti copot atau keluar

    Beberapa hari lalu, tepatnya 5 atau 6 hari yang lalu, saya mengalami gejala yang sebelumnya pernah saya alami pada mata saya, Pada awalnya mata terasa gatal dan walaupun sudah tau mengucek mata itu tidak bagus untuk kesehatan mata tapi tetap saya lakukan haha, saya anggap mata saya gatal karena terlalu sering mengukir hiasan botol sebagai pelengkap dekorasi kamar saya atau terlalu sering main hamster dan lupa cuci tangan. 
     Untuk meredakan rasa gatal pun saya mencoba menggunakan obat tetes mata merk in*to , namun mata tetap saja gatal dan panas. Karena kejadiannya pada malam hari saya langsung saja tidur, Pagi harinya mata saya membengkak, walaupun tidak terlalu besar tapi cukup mengganggu. Kata ibu, mata saya sudah mulai terlihat membengkak pada kemarin hari tanpa saya sadari. Waktu berlanjut , saya hanya mengompres mata saya dengan sapu tangan saat mau tidur. Hingga tiba saya sholat dan melakukan ruku , terdengar suara "CRUG" dari mata sebelah kanan saya yang bengkak, dan waktu sujud bola mata terasa akan keluar hingga saya sujud dengan menekan punggung tangan saya pada bola mata (yahhh saya pikir kalau keluar beneran ada yang nahan, biar ga horor hehe). Ternyata tak disaat sujud dan rukuk saja, saat tengkurap, nungging sampai menundukkan kepala bola mata terasa ingin keluar. Berhari- hari saya pun searching di mbah google dengan kata kunci BOLA MATA TERASA COPOT , BOLA MATA TERASA KELUAR DE EL EL, Tapi tak satupun hasil pencarian yang sesuai dengan keadaan saya. Karena pandangan saya baik-baik saja ,walau bengkak dan terasa ingin keluar saya memutuskan untuk membiarkannya hingga waktu yang dapat menyembuhkan hehe.
     Tiba hari senin, hari dimana saya ada janji dengan teman saya untuk menemaninya ke Surabaya, kebetulan teman saya itu mahasiswi keperawatan UNAIR, dan minggu malam sebelum keberangkatan saya pun mencoba berkonsultasi padaya. Dan sekonyong konyong saya terkejut dengan jawabannya yang nyleneh bin ajaib kira-kira begini " heh, mripatmu dipipisi coro paling seppp  " jawabnya. Saya pun histeris sambil tertawa (he?) dan mengatakannya pada ibuku kok bisa-bisanya dia bilang kemungkinan mata saya dipipisin kecoak,,,ternyata kata ibuku itu mitos jaman dulu, yang sayapun baru tau adanya hehe. 
     Sesampainya di Surabaya tepatnya di kos-kosan saya ia pun berhipotesis kalau mata saya terkena bintitan,timbilen atau bahasa gawulnya hordeolum. Sayapun langsung melihatnya di cermin karena sedari kecil saya merupakan langganan bintitan hingga ada bekasnya di mata kiri saya. Tidak ada tanda bintitan seperti waktu saya kecil dulu dan waktu itupun saya baru tahu bahwa bintitan tak hanya diluar klopak mata tapi juga di dalam . Dan waktu itu juga saya baru percaya kalau mata saya terasa keluar karena saya bintitan bagian dalam! ya ada benjolan di bagian bawah kelopak mata seperti gambar di bawah ini,,, yang internal cuma warna mata saya hitam dan kulit tak se pink itu hehe.



berikut hasil jarahan saya dari blog ini mengenai keterangan hordeolum itu sendiri



Bintitan atau timbilan dikenal dalam istilah medis sebagai hordeolum, yang merupakan infeksi ringan pada kelenjar yang terletak di kelopak mata. Ciri infeksi adalah benjolan merah pada kelopak mata (mirip) jerawat yang biasanya menimbulkan rasa sakit. Ada dua jenis hordeolum:
•             Internal (interna) - infeksi terjadi di dalam garis bulu mata
•             Eksternal (eksterna) - infeksi terjadi di luar garis bulu mata.
Hordeolum mudah didiagnosis dan pengobatan yang tepat akan mencegah perkembangan infeksinya.


Penyebab hordeolum
________________________________________
Hordeolum disebabkan karena penyumbatan pada kelenjar minyak yang terletak di sepanjang tepi kelopak mata. Kelanjar ini menghasilkan minyak, dan penyumbatan akan memblokir kelancaran drainase kelenjar. Jika terdapat bakteri yang terjebak di dalam kelenjar, maka akan terjadi infeksi, lalu bernanah dan menyebabkan kemerahan dan peradangan. Sekitar 90 persen lebih kasus hordeolum disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus atau "Staph". Hordeolum dapat muncul di dua lokasi mata dalam satu waktu dan sangat mungkin untuk kambuh kembali.

Faktor risiko
________________________________________
Hordeolum sangat umum terjadi, meskipun angka kasusnya di Indonesia belum diketahui secara pasti. Ada beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena hordeolum, antara lain:
•             Kurang kebersihan kelopak mata
•             Menderita penyakit mata lainnya
•             Sebelumnya pernah terkena hordeolum (hordeolum sering kambuh di lokasi yang sama).

Gejala hordeolum
________________________________________
Gejala awal hordeolum biasanya adalah kemerahan dan bengkak pada kelopak mata, dan muncul benjolan yang menyakitkan. Selain itu ada beberapa gejala lain hordeolum, yakni:
•             Mata berair
•             Penglihatan kabur
•             Sensasi adanya benda asing di mata
•             Terkadang terdapat titik kekuning-kekuningan pada area yang membengkak. Ini akan menjadi jalan keluar nanah ketika hordeolum pecah.
Hordeolum internal biasanya lebih menyakitkan dan cenderung harus ditangani oleh dokter. Segeralah ke dokter jika Anda mengalami:
•             Gangguan penglihatan
•             Terdapat krusta pada kelopak mata
•             Putih mata merah
•             Hordeolum mengeluarkan darah
•             Rasa sakit yang hebat.

Diagnosis hordeolum
________________________________________
Pada banyak kasus hordeolum, pemeriksaan mata sederhana sudah cukup untuk memastikan seseorang terkena hordeolum. Selain pemeriksaan mata, biasanya tidak diperlukan pemeriksaan lain.

Pengobatan hordeolum
________________________________________
Hordeolum seringkali sembuh tanpa pengobatan dalam waktu 1-2 minggu. Namun kompres hangat akan membantu drainase sehingga mempercepat penyembuhan. Kompres hangat dapat diterapkan 4-6 kali sehari selama beberapa menit setiap sesinya. Jika drainase kelenjar mata tetap tidak lancar atau dengan kata lain hordeolum tidak kunjung sembuh, maka pengobatan dari dokter biasanya akan efektif.

Kondisi hordeolum yang berlarut-larut memang perlu mendapatkan pengobatan dokter karena dapat menyebabkan infeksi semakin parah dan menyebabkan gangguan lain, seperti selulitis. Selulitis terjadi ketika infeksi sudah menyebar ke jaringan mata atau lebih jauh, yang merupakan suatu kondisi darurat medis.

Antibiotik

Pada beberapa kasus hordeolum, diberikan antibiotik untuk menghilangkan infeksi. Antibiotik untuk hordeolum ini dapat diberikan dalam bentuk topikal (salep atau tetes mata) dan bentuk oral (mulut). Namun pada sebagian kasus, antibiotik saja tidak efektif untuk mengatasi hordeolum.

Contoh antibiotik topikal dan oral untuk mengatasi hordeolum:
•             Antibiotik topikal: Gentamycin, Neomycin, Chloramphenicol, dan Polimyxin B.
•             Antibiotik oral: Amoksisilin, Ampisilin, Eritromisin, Doksisiklin.
Insisi (sayatan)

Jika hordeolum tidak kunjung sembuh, dokter biasanya melakukan insisi (sayatan) pada hordeolum agar drainasenya lancar. Dengan insisi, nanah atau isi dari hordeolum dapat dikuras, sehingga mempercepat proses penyembuhan. Jangan pernah mencoba menusuk sendiri hordeolum tanpa bantuan dokter, karena risiko kerusakan pada mata atau kelopak mata.

Mencegah hordeolum
________________________________________
Langkah terbaik untuk mencegah hordeolum adalah dengan menjaga area mata dan kelopak mata tetap bersih. Terutama bagi yang sering terkena hordeolum, biasakanlah mencuci tangan sebelum menyentuh mata, dan hindari menggosok-gosok mata.

Tidak ada metode efektif untuk mencegah hordeolum, namun menerapkan perawatan yang tepat merupakan langkah terbaik untuk mencegah hordeolum kambuh. Jangan pernah memencet atau melukai hordeolum sendiri karena dapat menyebabkan kerusakan dan infeksi yang lebih parah dan menyebar jauh hingga terjadi kerusakan mata.


>>> Dan uniknya setelah saya mengetahui bahwa saya sakit bintitan hari itu pun juga saya sembuh walau masih agak bengkak,,, keren kannnn,,,, maka bagi anda anda yang matanya terasa ingin copot. kemungkinan karena anda terlalu serius mengucek mata dan coba cek apakah anda bintitan juga seperti saya. untuk tindakan lebih lanjut silahkan hubungi dokter . say no to bintitan dan mata anda akan baik-baik saja


sumber:

Comments

Unknown said…
Oohh...saya juga sedang mengalami hal itu dan thanks atas infonya.
Unknown said…
Sudah sempet ngeri duluan baca judul artikelnya.. hehe ternyata cukup memberikan pengetahuan baru artikelnya 😃
Septia said…
hehehe semoga anda tidak mengalaminya ..