Untukmu aku ingin bercerita |
dalam ketegangan batinku akan ku ceritakan , tentang sesuatu yang tidak nyata tentang mimpiku yang berwarna. semalam aku bermimpi mendaki gunung bersama teman-teman yang tak pernah ku anggap dekat, mereka teman-temanmu. dulu dan sekarang. awalnya aku tak begitu bersemangat dan memutuskan kembali saat mendaki di pos pertama, kulihat mereka begitu bersemangatnya dengan malas kuteruskan mencari tahu apa yang membuat mereka begitu bersemangat. Kudongakkan kepala dan astaga ,apa itu?? sebuah pos sederhana namun layaknyanya singgasana bercat putih dengan tempat duduknya menghadap kepuncak gunung, entah mengapa semangatku meledak,aku menjadi akrab dengan teman-temanmu itu , aku sampai di pos itu. Satu yang seharusnya kutanyakan saat itu adalah mengapa tempat duduk itu menghadap puncak? lereng-lereng gunung begitu indah dibawah sana, tapi saat itu aku seolah olah tahu dan memaklumi kenapa pos itu membelakangi lereng dan menghadap puncak yang tak terlihat.
setelah kutulis ini aku mulai berpikir dan menarik kesimpulan. jika kita sudah merasa aman nyaman dan merasa indah di pos ini kita tak akan tahu keindahan apa yang ada di atas sana, bersyukurlah tapi juga bersemangatlah, jangan mudah merasa puas...karna di puncak kita akan lebih mudah melihat banyak keindahan mungkin itu arti mimpinya.
setelah melakukan pendakian aku dan teman-temanmu yang sekarang jadi temanku turun dengan rasa bahagia, kulihat kau di bawah menyambut melihat kami, tetap saja ,muncul rasa yang sama , matamu itu dan mataku ini, kita sempat berjabat tangan tanpa saling pandang, jabat tangan yang terasa lama sekaligus cepat, karna masih sama rasanya. kita berpisah tanpa saling kata,seakan tak pernah ada rasa. kembali kususuri jalan dengan tatapanmu yang memandang kepergianku. dan kau tahu? aku bahagia di akhir mimpiku ada kamu.
Baca Juga:
Comments