Skip to main content

JAUH




     Kenikmatan dan kebahagiaan datang dengan perlahan, ramai dan membosankan. Tapi anehnya tetap kulakukan. Aku tahu apa yang kurang, yang membuat hidupku hampa ditengah keriuhan. Pendamping hidup?, ya tentu saja tapi ini lebih besar. Sahabatku?, ya kadang aku merindukan mereka. Tentu semua orang tahu kenikmatan yang berlimpah membuat kita lupa, memabukkan dan melalaikan. Lupa terhadap pemberi nikmat itu sendiri. Aku tahu aku telah jauh, ingin rasanya dekat lagi, aku tahu caranya untuk mendekat lagi, aku tahu caranya mendamaikan jiwa dan pikiranku lagi. Tapi bodohnya , bagian lain dari diriku mengatakan kata ajaib yang memuakkan. "Aku tahu, tapi aku tidak mau". Lantas apa takdir orang yang menginginkan sesuatu ,tahu bagaimana caranya tapi tidak mau melakukan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu? Tentu saja tidak akan terjadi sesuatu, hampa dan mati rasa.
.
.
.
Jiwa yang kosong itu pergi
Aku sempat melihatnya di kegelapan
Atau di terang benderang
Menatapku atau tidak menatapku
.
Seperti asap yang dihembus hilang
Bukan ketidak adilan
Tapi penuh kenikmatan yang melalaikan
Dia mati 
Jiwa yang membusuk dalam kelalaian
.
Dia ada disana
Bersujud seperti apa yang diperintahkan
Komat kamit mulutnya
Tapi jiwanya hilang
Pikirannya terbang
Mantra terucap tanpa arti
Sekali lagi ia terbang, melayang
.
Dia tahu yang harus dilakukan
Dia tahu yang harus ditinggalkan
.
Aku menatapnya di keheningan
Dia menatapku sekarang
Lemah tapi pasti
Dia ingin kembali
.
Apa aku akan membiarkannya?
Sementara dia tak kan membiarkanku.
.
Dia 
Mencoba 
Datang
Sekarang

Comments