Skip to main content

WAKOL _ BAKOL _ KEMBANG KOL

    Hari Kamis hari tersantai di Dunia .Kuliah hanya sekali biasanya ,atau malah tak ada kuliah sama sekali.HAHAHA Dosennya memang sedikit konyol.
    Memang hari yang santai,tapi tidak kali ini karna aku L_O_R_O U_N_T_U Mak teng-teng seperti itulah bunyinya,cuenat cenut nut,,nut,,,,
    Siang yang panas dengan terus di iringi bunyi teng,,, teng,,,teng,,, dari mulutku, ku kayuh sepeda bekas nan tuaku menuju parkiran teknik depan gedung A1 Unesa ketintang.Mata kuliah psikologi kali ini.
    Sesampingnya dikelas yang berada di lantai dua A1,akupun segera memilih tempat duduk di samping jendela agar bisa lirik sana-sini (modus :D) di samping  kananku telah duduk fitria dan disusul oleh biba di samping kanannya.
    Tak se-usrek biasanya,karna gigiku sakit,aku lebih memilih diam anteng memperhatikan dosen yang hanya beberapa kali saja muncul dalam hidupku yang hina ini.
    Ditengah pelajaran dosen menerangkan tentang bentuk otak manusia yang  dideskripsikan menyerupai bentuk kembang kol.
    Dan tiba-tiba terdengar bisik-bisik tetangga.Kira-kira seperti ini “He wakol???!!!”fitria terheran-heran dengan apa yang barusan didengarnya.”bakul I kringiku!”biba menimpali.”Bakul??!! lah hubungane karo otak opo?”Tanya fitria. “mbuh kringiku ngono I fit”kata biba.
    Dengan terus menikmati sakit gigi yang bergejolak ,akupun segera memohon ampun pada Tuhan dalam hati “Ya ALLAH ,astagfirullah,,, kenapa Kau dekatkan aku dengan orang-orang sebudi(Budek dikit) ini,,, Apa dosaku???”
    Dan keheranan mereka pun terus berlanjut.Aku yang semula  hanya mendengarkan kicuan mereka pun akhirnya ikut berpartisipasi .”kembang kol,duduk wakul!” kataku pada fitria.”He awakmu yo krungu wakul to??”kata fitria.
JYAAAAAHHH,,,,Tambah Rupanya kadar BUDI mu temannnnn,,,,,,
          “KUWI SING DIMAKSUD DOSENNE KEMBANG KOL DUDUK WAKOL!!!!”tegasku pada fitria .”he? jare biba malah bakul I”kata fitria dengan tampang innocence nya.
Dan kamipun tertawa dengan tertahan(walah opo se,, menahan tawa maksute),Sisa waktu dari pelajaran psikologi kali ini hanya ckikikan kecil tak henti-hentinya.

    Akhirnya aku tahu apa maksud Tuhan mendekatkanku dengan manusia-manusia rabudi(rada budek dikit) ini.Tuhan tak ingin menguji ku dengan rasa sakit tanpa senyuman,walaupun hari itu aku sakit tapi setelahnya aku selalu tertawa sendiri mengingat kejadian itu,kok bisa-bisanya otak mirip bakol ataupun wakul,,, hahaha mikirrrr,,,,(kata cak lontong) hahahaha,,,,


Baca Juga:
Senyum Senja Untuk Sang Pemalas
Tuhan Saya Lelah

Comments