Macam Desain Jas |
Desain berasal dari Bahasa Inggris (design) yang berarti “rancangan, rencana atau reka rupa”. Dari kata design muncullah kata desain yang berarti mencipta, memikir atau merancang. Dilihat dari kata benda, “desain” dapat diartikan sebagai rancangan yang merupakan susunan dari garis, bentuk, ukuran, warna, tekstur dan value dari suatu benda yang dibuat berdasarkan prinsip-prinsip desain. Pengertian desain sangat perlu dipahami tidak hanya cukup dimengerti saja tetapi harus memiliki keterampilan khususnya dalam pelaksanaannya.
Desain dapat diartikan rancangan sesuatu yang dapat diwujudkan pada benda
nyata atau perilaku manusia, yang dapat dirasakan, dilihat, didengar, dan diraba.
Khusus mengenai pengertian desain busana yaitu rancangan model busana yang
berupa gambar dengan mempergunakan unsur garis, bentuk, siluet (silhouette),
ukuran, tekstur yang dapat diwujudkan menjadi busana. Jadi, suatu desain busana
harus dapat mengilustrasikan dengan jelas apa yang ada dalam pikiran seorang
perancang sehingga yang ada dalam pikirannya dapat dibaca oleh orang lain.
Tanpa dapat diwujudkan dalam bentuk gambar, maka belum dapat dikatakan desain
busana. Desain busana yang dimaksud lebih lengkap lagi apabila dilengkapi dengan
warna dan atau corak dari kain yang direncanakan.
Menurut beberapa pendapat ada yang mengatakan bahwa :
- Desain adalah rancangan
- Desain
adalah gambar rencana
- Desain
adalah gambar untuk merencanakan sesuatu bentuk benda
- Desain
adalah gambar rencana suatu karya
- Desain
adalah konsep dari suatu rencana
Dari beberapa pendapat tersebut
dapat disimpulkan bahwa desain busana adalah suatu konsep atau rencana yang terdiri beberapa unsur dan prinsip desain untuk menciptakan karya busana melalui perencanaan sampai terwujudnya barang jadi.
A.
Macam-Macam Desain Jas
1.
Shawl
Collar Tuxedo With Hand Stitch
Jas ini bisa menjadi alternative jas klasik yang lain.
Penekanan pada jas formal model ini terletak pada potongan kerah dengan
sentuhan hand stitch untuk memberi
kesan mewah. Vest dibuat berpotongan V lebih dalam dari biasanya untuk lebih
menonjolkan kemeja dengan aksen lipit lipit (obnesel ). Penampilan jas yang
bisa divariasikan dengan vest berhias rantai emas ini akan terlihat lebih gaya
dengan variasi potongan kerah model oval yang melebar pada bagian bwahnya.
Sebagai pilan, dasi kupu-kupu warna hitam bisa digantikan dengan dasi model
lain yang senada atau warna lain. Bagi yang memiliki percaya diri tinggi,
pemakaian cummerbund bisa jadi pilihan yang tepat.
2.
Shawl
Collar Tuxedo
Kesan elegan dari jas model ini ditekankan pada garis
lingkar kerah yang sempurna. Lebih lagi jika dipadukan dengan pemakaian vest
berpotongan dalam dan kelopaknya dibiarkan sedikit menyembur keluar. Penekanan
jas model yang satu ini ditekankan pada lapel memakai bahan yang glossy atau
yang kerap dikenal tuxedo linning. Pada jas ini kerah dibuat lebih lancip pada
bagian bawah dan pemakainya bisa dikombinasikan dengan rompi atau cummerbund.
3.
Peak
Lapel Dinner Jacket
Awalnya konsep dasar dari jas ini memang ditekankan pada
pemakaian rompi motif garis yang disesuaikan dengan bahan celana . untuk pelengkap
jas model ini dikenakan dasi kupu kupu warna hitam untuk menambah kesan lebih
menarik dikenakan kemeja dengan detail lipit lipit serta pemakaian cummerbund
untuk kesan lebih atraktif. Salah satu contohnya adalah setelan jas yang pernah
digunakan oleh pangeran Edward VII
princes of wales saat menghadiri jamuan makan malam. Namaun dalam
perkembangannnya rompi atau vest yang dikenakan pada lpisan dalam bisa memakai
ragam warna dan bahan sesuai selera. Namun hal ini akan menghilangkan kesan
klasik yang ingin dihadirkan.
4.
Morning
Coat
Ini adalah jas yang bisa dikenakan sepanjang hari, anatara 5
samapi 9 jam kerja, atau bahkan hingga malam hari, jas ini bisa dikenakan
dengan model kemeja wing collar serta dasi abu-abu motif gasi daris bahan sutra
sebagai pelengkapnya . untuk menambah kesan modis, rompi yang dikenakan bisa
memakai model yang lebih vancy. Biasanya hanya dengan melihat penampilannya
saja, seseorang sudah dapat melihat status pemakainya . untuk kesempatan di
luar ruangan, sesekali digunakan topi sebagai padanannya serta tongkat atau
sarung tangan sebagai pelengkap. Pada lain kesempatan, jas model ini bisa juga
dikenakan untuk jas pengantin atau pakaian resmi kenegaraan atau acara-acara di
istana dimana status tercermin. Lebih gaya jika dipadankan dengan celana motif
garis tegas.
5.
Cutaway
Tailcoat
Jas formal yang satu ini dibuat dengan potongan ekor yang
lebih difungsikan sebagai pemanis. jas ini sengaja dibuat dengan potongan depan lebih pendek untuk memberi kesan pemakainya terlihat lebih
ramping dan santai. Jas ini biasanya dikenakan pada kesempatan kesempatan
istimewa, seperti pesta pernikahan ataupun menghadiri acara-acara diplomatic
dimana dalam setiap undangan yang disampaikan disebutkan adanya dresscode
“white tie”. Jika dikenakan pada padanan celana hitam atau abu-abu, jas inipun
bisa dikenakan pada kesempatan pagi hari. Versi lain, padanan jas model ini
warna hitam dengan celana bergaris dikenal dengan sebutan”Churchill”. Sebagai
padanan rompi dan “aristocrate tie” warna putih sengaja dipilih untuk memberi
kesan lebih elegan dan gaya.
Beberapa desain diatas merupakan koleksi dari Adastra Tailor. Desain jas
tersebut tidak mempengaruhi biaya pembuatan jas, di Adastra harga ditentukan
oleh jenis kain yang digunakan, semakin mahal jenis bahan yang digunakan maka
semakin mahal pula harga jual hasil jadi jas. Harga jual di Adastra tailor
berkisar antara 6-30 juta rupiah per potong.
TERIMA KASIH PADA :
Annisa Alfisahr 125404005
Rita Zumaroh 125404018
Munirotus Saadah 125404019
Istikharotin 125404020
Mitsa Qana C 125404021
&
ADASTRA TAILOR
atas kerja sama dan ilmunya
BACA JUGA:
Comments