Skip to main content

SEJARAH SINGKAT CELANA ( Manajemen busana pria unesa)

Sejarah Singkat Celana

Perubahan mode pantalon pria tidak secepat seperti mode celana panjang wanita. Pada era 1970-an pria gemar mengnakan cutbray, pantalon berpotongan lebar dsi bagian bawah sehingga menutup seluruh sepatu. Panjangnya sampai menyentu lantai. Gaya ini sangat kontras dengan dekade sebelumnya, model jengki, dimana pipa celana cenderung sempit sdan panjangnya menggantung di atas mata kaki. Dekade  1980-an, potongan pantalon tetap longgar, namun diberi pleats (lipatan pasda pinggang) lebar pada bagian depan pinggang. Baru pada dekade 1990-an potongan pantalon beruba menjadi ramping, model ini terus berlanjut hingga dekade 2000-an. Banyak juga pria yang tak terlalu mengikuti perubahan mode. Potongan celana mereka lebih disesuaikan dengan proporsi tubuhnya dibandingkan dengan mengikuti mode yang sedang tren (Ratih , 2002 : 33).


Celana adalah pakaian luar pria yang memiliki fungsi menutupi bagian pinggang sampai mata kaki dalam dua bagian kaki terpisah. Potongan celana yang bagus tergantung pada ukuran perut dan pantat pemakainya, panjang kaki, tinggi panggul, dan lebar bagian  bawah celana. Bernhards Roetzel dalam buku Gentelman, a Timeless Fashion menyarankan ukuran lebar ujung celana sekitar 2/3 dari panjang celana. Dengan demikian bagian depan sepatu hanya terlihat 1/3 saja.
Pria berperut ramping memiliki banyak pilihan mode potongan sdi daerah pinggang. Pria ramping tidak suka pleats akan nampak bagus dengan celana yang ketat di bagian perut. Kalau suka celana ber-pleats, satu pleats saja pada masing-masing pipa celana sudah cukup. Pria berperut besar lebih baik menganakan model celana dengan model dua pleats  (Ratih , 2002 : 33).      

Baca Juga:
Cara membuat celana slack
Cara mengambil ukuran celana
Macam-macam waistcoat

Comments