Bahagianya Dia |
Sore yang datar
Perlahan ku kemudikan motorku menyusuri jalanan kecil di salah satu sudut kota Surabaya, lamunan bayangan acapkali membuatku tersenyum lebar ataupun berkata kata sendiri, tak pedulikan mereka yang tak aku kenal . Hingga pandanganku menangkap sesosok wanita dengan ketiga anaknya, dengan sepeda tua dan buntalan buntalan kantung keresek berisi botol kosong yang telah mereka kumpulkan. Mereka tengah beristirahat dan bercengkrama di balik rerumputan di pinggir jalan , tak ada wajah sedih disana, kesederhanaan dan kebahagiaan yang menakjubkan. Dari wajahnya ibu itu berumur tiga puluhan, tampak muda dan bahagia. Akupun berlalu dan tersenyum.
Beberapa hari berlalu, kulakukan hal yang sama sore itu, dan kutemui lagi sosok dengan penuh kesederhanaan dan bahagia itu , rasa takjubku tak terelakkan, hanya dengan melihat wajah ibu itu, seakan kekayaan dunia tak penting baginya, seakan dia sudah memiliki segalanya untuk bahagia .
Mungkin orang lain seperti dirinya akan memilih untuk mengemis atau sibuk menipu demi uang, tapi dia lebih memilih menikmati hidup bersama anak anaknya, kekayaan tak menjanjikan kebahagiaan dan kekayaan tak menjanjikan kemuliaan . Seseorang hidup menginginkan kebahagiaan tanpa menyadari kebahagiaan tak serumit yang dipikirkan untuk mendapatkannya.
Baca Juga:
Comments