a.
Menarik benang pakan pada kain
Hal pertama yang perlu
diperhatikan saat membuat fringe dari
benang lungsi bahan utama adalah jenis kain, jenis kain yang baik untuk
digunakan membuat fringe adalah jenis
kain yang bertekstur kasar yang berarti benang berukuran tebal. Jenis kain yang
biasa digunakan adalah kain linen tebal, kanvas, dan beberapa jenis wool.
Keunggulan pembuatan fringe dari kain bahan utama itu sendiri
adalah setiap ikatan fringe akan
lebih awet dan menyatu pada kain.
Langkah-langkah membuat fringe dari benang lungsi kain :
1)
Menentukan ukuran fringe
Cara
menentukan ukuran fringe yang akan
dibuat adalah dengan menggunakan jarum pentul sebagai penanda batas benang
pakan.
2)
Menarik benang pakan
Setelah menentukan ukuran fringe langkah selanjutnya adalah
menarik benang pakan dari benang lungsi menggunakan
jarum pentul
secara berurutan dari tepi tiras kain.
3) Membuat simpul
Membuat simpul dari sisa benang lungsi yang menguntai.
b..
Mengikat
ikatan fringe pada kain
Untuk menambahkan ikatan pada kain yang harus dilakukan
adalah menentukan ukuran kurang lebih setengah inci dari pinggiran kain sebagai
kelim. Lipat kelim kurang lebih ¼ inci dua kali kemudian jahit atau menggunakan
cara lain sesuai dengan teknik penyelesaian pinggiran kain. Kemudian yang perlu
diperhatikan adalah ukuran ikatan benang
fringe yaitu tidak boleh terlalu
tebal untuk kain bahan utamanya namun hal ini dapat diatasi dengan menggunakan
sebagai tumpuan ikatan fringe yang
kemudian dijahit pada pinggiran kain yang telah dikelim.
Langkah-langkah membuat fringe dengan menambahkan benang :
1) Membuat lubang pada keliman
Untuk membuat lubang pada
kelim, alat yang dapat digunakan adalah
jarum rajut yang tajam atau benda lain yang sesuai.
2)
Memasukkan untaian benang
Untaian
benang dapat dimasukkan menggunakan jarum untuk crochet.
3)
Membuat simpul
Kemudian buat simpul
dengan memasukan ujung benang pada lubang benang yang telah masuk kekain.
c.
Membuat fringe
pada ujung makrame
Pada ujung atau akhir dari pembuatan makrame maka akan ditemui fringe atau rumbai-rumbai yang alami terbentuk. Penambahan benang, tali atau pita pada ujung makarame selain bertujuan untuk menambah nilai estetik makrame fringe tambahan dapat memperkuat ikatan makrame. Teknik penambahan ini dapat disesuaikandengan teknik penyelesaian pada makrame itu sendiri.
Penyelesaian fringe
Penyelesaian
fringe biasanya hanya dilakukan pada
teknik makrame. Hal ini bertujuan agar fringe
tidak mudah usang maupun berjumbai.
Berikut
adalah teknik penyelesaian pada fringe:
a.
Membuat
simpul pada akhir makrame
Jika helaian fringe menggantung terpisah maka yang harus dilakukan adalah dengan
membuat simpul tepat dimana fringe
berakhir. Kemudian potong sisa fringe
pada bagian bawah simpul.
b.
Membuat uraian fringe
Cara lain yang digunakan untuk
menyelesaikan fringe adalah dengan
cara mengurai helaian fringe pada
makrame untuk menciptakan efek rumbai-rumbai yang banyak. Teknik mengurai ini
dilakukan pada baris aling ujung fringe
pada makrame terlebih dahulu agar terlihat efek uraian yang dihasilkan.
c. Membuat kreasi simpul pada fringe
Kreasi simpul
dapat dilakukan dengan menyatukan dua simul atau lebih dari helaian fringe.
d.
Membiarkan fringe
pada makrame secara alami
Dalam
akhir pembuatan makrame akan dijumpai fringe
yang terbentuk secara alami. Hal ini bisa saja dilakukan dengan memperkuat
ujung tali dengan menggunakan lilin. Jika tali terbuat dari serat sintetis maka
cara penyelesaiannya adalah dengan membakar ujung fringe dan jika terbuat dari serat alam seperti katun maka cuku
mencelupkan ujungnya ada lelehan lilin.
Baca Juga:
Comments