Dalam
setiap pembuatan busana diperlukan kualitas yang bagus untuk menjaga keawetan
dan keindahan busana. Salah satu yang bisa dilakukan yaitu dengan memberikaan
penguat jahitan.
Penguat jahitan yang biasanya diterapkan ada lima yaitu dengan diikat atau
disimpul mati, dengan jahitan balik, dengan menumpuk beberapa tusukan, trens
maupun dengan teknik penguat kepala lalat.
A. Pengertian Penguat Jahitan
Penguat
jahitan merupakan teknik yang digunakan dalam menguatkan setikan pada ujung
jahitan, baik jahitan yang menggunakan tangan maupun dengan mesin. Penguat
jahitan memiliki berbagai macam bentuk dan teknik dalam pembuatnnya. Penguat
ujung jahitan sendiri dapat diaplikasikan hanya dalam akhir atau ujung jahitan
itu sendiri maupun padan belahan atau tempat-tempat tertentu yang dikhawatirkan
terlepas atau terbukanya benang.
B.
Macam Penguat Jahitan
Penguat jahitan
memiliki beberapa jenis , diantara adalah :
a. Penguat
jahitan ditali atau disimpul mati
b. Penguat
jahitan dengan dijahit balik
c. Penguat
jahitan dengan beberapa tusuk bertumpuk pada permulaan dan akhir jahitan
(jahitan tangan)
d. Penguat
jahitan kuku belalang (trens)
e. Penguat
jahitan kepala lalat
C. Cara
Membuat Penguat Jahitan
a. Penguat jahitan ditali
atau disimpul mati
Langkah-langkah
yang dilakukan cukup sederhana, yaitu jahitlah lurus sampai ujung kain dan
sisakan benang pada kedua ujungnya beberapa sentimeter. Kemudian kedua ujung
benang disimpul mati dan sisa benang yang masih panjang digunting.
b. Penguat
jahitan dengan dijahit balik
Teknik
menguatkan jahitan dengan jahitan balik ini biasanya dilakukan diawal maupun
diakhir jahitan dan merupakan jenis penguat jahitan yang paling sering
disgunakan dalam menjahit busana.
Teknik
yang digunakan adalah dengan menjahit kain dengan setikan lurus dan kemudian
mengangkat sepatu dan membalik kain dan menjahitnya lagi , lakukan 2-3 kali
jahitan balik, panjang jahitan balik 1-1,5 cm. Setelah itu gunting benag pada
ujung jahitan. Jika yang digunakan adalah mesin jahit portable atau highspeed
dapat dilakukan dengan menekan tuas untuk setikan balik.
c. Penguat
jahitan dengan beberapa tusuk bertumpuk (jahitan tangan)
Penguat
jahitan dengan tusuk bertumpuk ini dilakukan saat menggunakan jahitan tangan ,
teknik ini dilakukan sebelum memulai jahitan sebagai penguat awal agar benang
tidak geser serta padaa akhir jahitan .
Teknik
yang digunakan adalah dengan membuat tusuk bertumpuk pada satu tempat dengan
menumpuk beberapa tusukan.
d. Penguat
jahitan kuku belalang (trens)
Penguat jahitan
kuku belalang atau trens biasanya diterapkan pada belahan. Cara membuat trens
yaitu dengan cara membuat jembatan dari benang terlebih dahulu sebanyak kurang
lebih 5 benang pada pangkal belahan.
Kemudian
membalut jembatan benang tersebut dengan menggunakan tusuk feston hingga penuh
dan berurut.
e. Penguat
jahitan kepala lalat
Seperti Trens
atau kuku belalang penguat jahitan kepala lalat juga diterapkan pada belahan.
Penguat jahitan inn berebntuk segitiga dengan lebar kaki kurang lebih 0,5
sentimeter.
Langkah-langkah
yang perlu dilakukan adalah seperti gambar di atas , yaitu dengan membuat tusuk
secara bertumpukan sehingga membetuk pola segitiga sama sisi pada pangkal
belahan.
Comments