Sebelumnya kemarin kita sudah membahas mengenai pengertian fringe, rumbai-rumbai, jumbai-jumbai atau juga disebut koncer. Bagi yang kelewatan bisa klik PENGERTIAN AKSEN FRINGE PADA BUSANA
SEJARAH FRINGE
Penggunaan fringe
sebagai hiasan pada pakaian berawal dari peradaban Mesopotamia dari 3000 sampai
300 SM. Di Mesopotamia fringe merupakan hiasan dekoratif yang
populer dan penting untuk pakaian pria maupun wanita dari seluruh kelas sosial
masyarakat Mesopotamia. Bukti bagaimana fringe
digunakan dapat ditemukan pada peninggalan-peninggalan dan patung dari
peradaban Mesopotamia.
Fringe
digunakan untuk menghiasi pakaian dasar yang digunakan di Mesopotamia yaitu rok
dan selendang. Pakaian untuk kelas sosial menengah kebawah menggunakan kain
dari jenis linen atau wol, sedangkan untuk orang kaya pada saat itu bahan utam
kain terbuat dari katun dan sutra. Pada saat itu fringe fringe digunakan
pada pinggiran atau kelim dari rok dan selendang dengan cara hanya
digantungakan lurus kebawah atau didesain menjadi bentuk fringe yang lebih rumit. Pembentuka fringe dapat dilakukan menggunakan kain dari bahan utama pakaian
itu sendiri dengan cara dipotong dan mengambil benang pakan ataupun dengan cara
menambahkan potongan fringe terpisah
yang disatukan dengan pinggiran kain dengan dijahit.
Pada peradaban yang selanjutnya di
Mesopotamia, desain fringe dibuat
menjadi lebih dekoratif dan rumit. Fringe
dicelup dengan banyak warna dan membentuk tingkatan fringe pada pakaian agar seluruh bahan dasar pakaian tertutupi oleh
fringe.
Selain pada peradaban Mesopotamia, fringe juga digunakan sebagai hiasan
pada pakaian kulit koboi di Amerika Barat dan sebagai tren fashion singkat pada
tahun 1970an.
Gambar 2.2 Penggunaan fringe pada jaman cowboy
(Sumber: www.pinterest.com)
Baca Juga:
Pengertian Fringe
Macam-macam teknik Pembuatan Fringe
Sedikit Tentang Kerajinan Tapestry
Comments