Skip to main content

Tuhan,, saya lelah

Tuhan, saya lelah


Tuhan,  saya lelah, ,  itulah kata yang berulang kali aku katakan dalam hati sore ini saat berkendara menuju jalan pulang, sambil berulang kali menghela nafas dalam dalam kususuri sepanjang jalan yang mulai tampak gelap dan kabur pada mataku , yang ku kerjakan bukanlah yang kuinginkan,  mungkin besok mereka akan bertepuk tangan tapi tidakkah mereka tahu dalam hati ini ada kesedihan,  aku takut dosa. Dan yang paling buruk adalah aku tahu tapi aku melakukannya,  lebih buruk dari kata yang pernah ku katakan pada guru kesenianku dulu "saya tahu pak , tapi saya tidak mau tahu" itu adalah kata yang kuucapkan ketika mengoreksi karyaku sendiri di hadapannya , toh karyaku tetap disejajarkan dengan karya beberapa temanku dengan nilai memuaskan,  pribadiku yang mudah bosan dan muak membuatku berani mengucapkan kata kata itu didepan guru yang sangat kuistimewakan saat itu . Perlahan kususuri jalan dengan malas dan tak bersemangat , semak semak dan rerumputan, aku tak memperhatikannya lagi ketika warna hijau tlah disembunyikan darinya. Hingga mataku menemukan sosok yang selama ini kuperhatikan masih bercengkrama disisi kanan jalan,  ditengah rimbunya semak dan rumput liar,  ibu itu dan ketiga anaknya serta sepeda tua dengan stang dipenuhi bungkusan botol plastik.  Entah kenapa mereka masih disana,  aku tak pernah menemukan mereka selarut ini , apakah mereka tak mempunyai rumah?  ,aku harus benar benar datang dan menyapa mereka suatu saat,  aku penasaran . Dan apa yang harus kutulis lagi?



Baca Juga:
Bahagianya Dia
Sang Mayat
Kisahku Membentak Dosen

Comments